DPP LSM EME Indra, Mengadukan Masalah DAK ke Disdik Sama Saja Mengadukan Masalah Anak ke Bapak

  • Bagikan
banner 468x60

WAYKANAN, DAILY LAMPUNG – Lembaga Suwadaya Masyarakat (LSM) Elang Mata Emas (EME) dan Pengurus Daerah (PD) Ikatan Wartawan Online (IWO) Way Kanan akan berkolaborasi atas dugaan kejanggalan pembangunan fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) EME bagian Humas Indra menjelaskan atas temuan awak media saudara Milyar dan kawan-kawan yang tergabung di IWO, kami dari LSM EME akan berkolaborasi menindak lanjuti temuan tersebut.

“Kita akan melakukan kolaborasi dengan PD IWO Way Kanan atas temuan saudara Milyar dan kawan-kawan, kami juga akan melakukan investigasi ke sekolah-sekolah yang mendapatkan fisik DAK tahun 2022 guna mengumpulkan bukti-bukti baru.

Tujuannya untuk menambah temuan saudara Milyar dan kawan-kawan di salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 2, Kampung Karta Jaya, Kecamatan Nagara Batin,” ungkapnya.

Indra melanjutkan dengan adanya temuan di salah satu UPT SMPN2 Negara Batin, tidak nutup kemungkinan hal tersebut terjadi di sekolah-sekolah yang mendapat kegiatan fisik DAK tahun 2022. Diduga bermasalah sehingga menimbulkan kerugian negara.

Disinggung terkait Dinas Pendidikan yang turun kelapangan mendapatkan pekerjaan fisik DAK di UPT SMPN2 Negara Batin, telah sesuai dengan rab seperti yang diberitakan olah beberapa media online.

Indra pun menanggapi dengan santai, masalah itu sah-sah saja mereka berhak mengatakan pekerjaan fisik DAK di UPT SMPN2 Negara Batin telah sesuai rab.

“Tapi perlu diketahu yang berkompeten dalam hal ini untuk memeriksa pekerjaan proyek fisik DAK itu, Fasilitator bukan Kabid Pendidikan Dasar yang belum tentu mengerti.

Apa lagi dalam pemeriksaan di lapangan hanya dari Dinas Pendidikan tidak dilibatkan pihak eksternal seperti awak media yang menemukan ada nya kerugian negara dalam proyek fisik DAK di UPT SMPN2 Negara Batin. “Ini sama saja melaporkan masalah anak ke bapak.

Indra menambahkan, selain itu, pekerjaan proyek fisik DAK harus diawasi dari awal mulai kegiatan pembagunan sampai selesai, tujuanya agara hasil bangunan maksimal dan sesuai dengan bestek.

“Jagan pas ada temuan dan pemberitaan baru mereka turun, ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Way Kanan.

Kita akan meminta Dinas Pendidikan Way Kanan untuk melakukan pemeriksaan ulang seluruh bangunan proyek DAK yang diduga tidak sesuai spesifikasi di UPT SMPN2 Negara Batin. Yang harus melibatkan pihak-pihak berkompeten.

“Jika dalam waktu dekat tidak juga ada tindakan dari Dinas Pendidikan Way Kanan, maka LSM EME dan IWO akan melaporkan permasalahan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH), untuk dilakukan pengusutan dugaan kejanggalan dalam pelaksaan kegiatan DAK Fisik tahun 2022,” tegasnya.

Diberita sebelumnya diketahui SMPN2 Negar Batin mendapat DAK tahun 2022 dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebesar 1.297.277.000.

Dana tersebut untuk pembangunan lima unit gedung baru dan perabotan diantaranya, pembangunan ruang Laboratorium IPA, ruang Tata Usaha, ruang Laboratorium Komputer dan perabotan, ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), serta ruang Perpustakaan beserta perabotan. Proyek swakelola pembangunan lima unit gedung tersebut diduga dikerjakan tidak mengacu pada bestek yang telah ada. (Milyar)

banner 400x130
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *