TULANG BAWANG, HARIANEKSEKUTIFCOM – Dugaan penjualan harga pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Kios “Thalita Tani di Bedarou Indah kepada sejumlah Poktan di Wilayah Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, diduga penuh dengan sandiwara. Senin, (20/05/2024).
Kuat dugaan penjualan pupuk bersubsidi di atas HET itu antara pihak Kios Thalita Tani dan distributornya di Kampung Bedarou Indah dengan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Menggala Timur berbeda pendapat.
Saat dikonfirmasi para awak media salah seorang petani yang enggan identitasnya diungkapkan mengatakan, bahwa dirinya merasa heran dengan patokan harga sebagaimana dikeluarkan oleh Kios Thalita Tani di kampung Bedarou Indah.
“Heran mas, masak harga pupuk yang sudah memakai peraturan pemerintah pakai RDKK masih aja bisa semahal ini, kami belinya pupuk bersubsidi sepasang nya pupuk Orea dan NPK PHONSKA dengan harga Rp=385.000 kalo tadinya sebelum kami ujuk rasa maka harga pupuk nya sepasang nya mencapai Rp=430.000, padahal harga eceran tertinggi sudah ditetapkan oleh pemerintah,”demikian diungkapkannya kepada para awak media.
Sementara, ditempat terpisah Korluh BPP Pertanian Kecamatan Menggala Timur, Rahmat saat dikonfirmasi Awak media melalui via Telpon Wassap mengatakan, penebusan pupuk di atas HET dia tidak tau.
“Klo soal harga penjualan pupuk di atas HET itu bukan urusan saya mas, karena saya hanya sekedar bantu untuk pembuatan RDKK nya saja, klo soal harga itu yang menentukan nya ketua Gapoktan dan Distributornya, klo mau lebih jelas tanya saja mereka mas,”ungkap Rahmad.
Sedangkan, yang menjadi pertanyaan masyarakat petani di kampung Bedarou Indah OB (51) menegaskan, apakah memang seorang BPP tugas dan fungsinya hanya sekedar bantu saja untuk pembuatan RDKK.
“Dengan adanya harga pupuk bersubsidi yang sudah melampaui harga HET, apakah BPP harus diam saja, tidak mengambil sikap untuk membina dan bertindak tegas,” harapnya.