TULANGBAWANG, HARIAEKSEKUTIF.COM – Dunia Pendidikan Kabupaten Tulang bawang, di bidang Pendidikan Non Formal, Paket A, Paket B, dan Paket C, secara perlahan hancur tidak moral dan akal, yang dijadikan alat oleh para pengurus Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk melakukan manipulasi dan kebohongan dengan memark UP peserta untuk memperbesar Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) atau alokasi Pendidikan Non Formal (PNF). Jumat, (17/05/2024).
Seperti yang terjadi realisasi BOP yang dikelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Raden Intan dan PKBM Rawa Indah diduga terjadi mark up peserta didik, bahkan ruangan belajar yang tidak wajar.
Diduga beberapa PKBM yang ada di Kabupaten Sai Bumi Nengah Nyapur terkesan, mendramatisir peserta didik hingga ratusan orang.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua Tim investigasi dari DPK LPAKN RI PROJAMIN Tuba, Joni Putra beberapa kali mendatangi Dinas Pendidikan untuk menemui dan konfirmasi dengan Kabid Pembinaan Paut dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Hudawati, S.E. ia tidak ada di tempat.
Melalui pesan whatsaapp bahwa, Hudawati mengatakan, pegurus PKBM Raden Intan dan Pengurus PKBM Rawa Indah masih memiliki masalah hukum terkait dengan persoalan BOP PKBM pada tahun 2022 dan tahun 2023.
“Saat ini mereka sedang diperiksa Aparat Penegak Hukum (APH) Jon,”terang Hudawati.
Dikatakan Joni Putra, bahwa kata-kata yang diungkapkan oleh Kabid PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang bawang Hudawati, melalui pesan whatsaapp kepada dirinya, salah satu bentuk pengalihan persoalan.
“Agar kami tidak mempermasalahkan mark up peserta didik yang di lakukan oleh PKBM Raden Intan dan PKBM Rawa Indah, kalau pengurusnya masih di periksa APH,”ujar Joni Putra.
Hasil investigasi DPK LPAKN RI PROJAMIN Tuba, lanjut Joni, bahwa yang dilakukan oleh PKBM Raden Intan dan PKBM Rawa Indah, ada campur tangan Dinas Pendidikan.
“Karena, diduga dana BOP tersebut, sekian persen di berikan pengurus PKBM ke Dinas Pendidikan. Untuk itu kami simpulkan, Dinas Pendidikan Tulang bawang ikut andil dalam mark up peserta didik PKBM dan menikmati dana BOP,”simpul Joni Putra,. (*/tim)