Pakai Jargon Bupati TUBA, Koprasi Bohongi Anggota

  • Bagikan
Foto : Istimewa (doc HE)
banner 468x60

TULANGBAWANG, dailylampung.com – Polemik koperasi Bergerak Melayani Warga (BMW)  yang beranggotakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih dari 4.000 guru TK, SD, dan SMA, ada fakta baru yang di urai oleh LSM Pijar Keadilan, bahwa keuntungan yang di sampaikan kepada anggota koperasi hanya janji belaka dan faktanya tidak terealisasi.

Hal tersebut, diungkapkan, Ketua DPC Tulang Bawang Pijar Keadilan, Fachrudin, dari obrolan santai dengan salah satu sumber yang saya temui cerita tentang komperasi BMW, ada yang mengaku koperasi tersebut di bentuk dengan kesepakatan bersama.

”Namun apa yang di janjikan dari beberapa kesepakatan koperasi itu tidak direalisasikan, bisa dikatakan hanya angin surga saja,”ungkap Fachrudin.

Perlu diketahui, koperasi tersebut, sudah berjalan sejak tahun 2019, dengan hasil kesepakatan bersama, kemudian masing-masing anggota di minta iuran sebesar Rp.130.000 sebagai modal awal, dan kemudian setiap anggota di wajibkan untuk melakukan iuran sebesar Rp.10.000 disetiap bulannya, dengan tujuan dapat menjadi sumber pendanaan dalam setiap anggota yang mendapatkan kegiatan.

“Dari nama koperasi tersebut sudah memakai lebel pemerintah daerah atau jargon BMW, tapi anehnya semua itu mengandung unsur memperkaya individu, seperti dalam awal membentuk koperasi tersebut yang awalnya memakai kesepakatan, terus setiap anggota di minta Rp.130.000 kemudian dilakukan iuaran perbulan Rp.10.000 setiap anggota, katanya buat anggota yang mendapat kegiatan,”papar Fachrudin.

Polemik tersebut, Fachrudin akan melaporkan perihal itu, kepada aparat penegak hukum di wilayah hukum kabupaten tulang bawang karena menurutnya apa yang dilakukan para pelaku koperasi itu tidak sesuai seperti apa yang di janjikan di awal .

“Sejauh ini tim kami lagi pengumpulan alat-alat bukti guna untuk melaporkan hal ini ke pihak APH di Tulang bawang, atas apa yang di lakukan para oknum koperasi, dengan kesepakatan bersama namun faktanya kesepakatan itu tidak terealisasi malah sudah fakum tanpa ada kejelasan,”terang Fachrudin.

Sementara, terkait polemik tersebut, pihak dari koperasi BMW masih belum memberikan tanggapan resmi hanya melalui via watshap yang katanya akan mengirimkan hak Jawab, kemudia pada saat di hubungi masih belum menjawab.

Sedangkan bendahara komperasi BMW sendiri Subagio, tidak mau memberikan tanggapannya, dikarenakan ia belum ada izin dari ketua dari koperasi, namun ia membenarkan jika koprasi BMW sudah berhenti melakukan tarikan maupun kegiatan lainnya.

“Sejauh ini koperasi BMW sudah tidak berjalan, karena semenjak sekitar bulan 6 atau bulan 8 koperasi BMW sudah tidak berjalan lagi, untuk seterusnya saya kurang tahu karena saya tidak memegang data, mungkin itu saja ya mas,”ujar Subagio. (Tim)

banner 400x130
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *