HUT RI, Anggota Paskibraka Provinsi Lampung Asal Lambar, Minim Perhatian Pemkab dan Sekolah

  • Bagikan
Foto : Istimewa (doc HE)
banner 468x60

LAMPUNGBARAT, harianeksekutif.com -Salah satu pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat provinsi lampung asal SMA N 1 Liwa Lampung Barat, Citra Ayu Septina, curi perhatian publik. Pasalnya, siswi yang mengharumkan nama kabupaten beguwai jejama tersebut seakan minim akan perhatian pemkab dan sekolah terkait.

Saat diikonfirmasi, orang tua Citra, yakni Khoirul Umur membenarkan hal tersebut, menurut dia, hal tersebut bermula sejak putrinya bersama dua siswa asal MAN Lambar dinyatakan lolos sebagai Paskibraka Provinsi beberapa waktu lalu.

“Saya bukan mengharapkan uang atau lainnya, insyallah kami sekeluarga masih bisa memfasilitasi anak kami untuk berangkat ke Provinsi menjalani karantina, tapi bagaimana bila hal serupa terjadi pada siswi lain yang orangtuanya kurang mampu,” jelasnya, Kamis (19/8/2021).

Karena hemat Khoirul begitu sapaannya, dirinya menilai, ketika anggota paskibraka yang mewakili kabupaten maupun sekolahnya lolos seleksi di tingkat provinsi lampung, instansi terkait setidaknya mengakomodir akan hal itu.

Khoirul mengisahkan, setelah dinyatakan bahwa sang putri lolos seleksi sebagai anggota Paskibraka Provinsi Lampung, dia menerima informasi bahwa putrinya tersebut ditunggu panitia provinsi pada tanggal 8 Agustus untuk segera menjalani karantina di Hotel Kurnia 2 Bandar Lampung.

Sehingga ia bersama keluarganya mengantarkan putrinya tersebut sebagai dorongan semangat akan prestasi yang bakal ditorehkan oleh putrinya tersebut.

Bahkan kata dia, dirinya telah berkordinasi dengan Dinas terkait untuk mempertanyakan ikhwal sumbangsih pemkab sebagai bentuk bantuan moril maupun materil, namun dirinya mendapat keterangan bahwa kaitannya dengan pemberangkatan tersebut tidak ada anggarannya.

“Sejak ada informasi anak kami lolos, kami antarkan dengan mobil milik keluarga langsung ke Bandar Lampung, dan benar saja kedatangan putri kami untuk menjalani karantina telah ditunggu panitia,” Jelasnya.

Namun khoirul mengaku kaget saat sesampainya di lokasi karantina dirinya ditanya ikhwal Surat Perintah Perjalan Dinas (SPPD), sehingga membuat dirinya kaget. Pasalnya, perwakilan dari masing-masing kabupaten lainnya diantar oleh pihak dinas terkait. Sedangkan untuk putrinya yang mewakili Pemkab Lambar hanya diantar oleh keluarga.

Bahkan dari informasi yang didapat Khoirul, untuk memastikan kontribusi dan apresiasi, Pemkab lain melalui dinas terkait mengantarkan langsung perwakilannya untuk mengikuti karantina.

“Waktu disana saya tanya sama salah satu pengantar asal tanggamus, bapak siapanya nya anggota paskibraka ya ? dia bilang kalo dia merupakan utusan dari dinas untuk mengantar,” ceritanya.

Khoirul pun menambahkan, sangputri bersama kedua anggota asal Lambar lainnya yang saat ini menimba ilmu di MAN 1 Liwa tersebut, hanya diperhatikan oleh dinas terkait sampai proses seleksi awal saja.

Dimana kata Khoirul, sebelum seleksi di Provinsi Lampung oleh putrinya yang bertugas sebagai pasukan 8 penurunan bendera HUT RI Ke 76 dua hari lalu tersebut, telah berkompetisi bersama peserta lainnya di kabupaten dan salah satu dari enam yang lolos dan akan mengikuti seleksi tingkat provinsi ialah putrinya yang kini duduk di kelas XI SMA itu.

“Dinas terkait hanya mengantarkan ke enam peserta pada proses seleksi, pasca dinyatakan hanya tiga siswi saja yang lolos tidak lagi ada pengawalan dari dinas,” bebernya.

“Kalo putri saya, murni keluarga yang mengantar dan jemput. Berbeda dengan siswi asal MAN yang dikawal langsung oleh kepala sekolahnya, saya rasa itu sebagai bentuk support dan semangat pihak sekolah terhadap anak didiknya,” Imbuhdia.

Sementara Khoirul pun menilai sumbangsih dari SMA N 1 Liwa tempat buah hatinya menimba ilmu, seakan kurang akan perhatian.

Dimana saat ini jenjang SMA/SMK sederajat telah berada dibawah koordinasi langsung oleh Dinas Provinsi tidak melalui Dinas Kabupaten setempat, sehingga timbul persepsi seakan yang berkaitan dengan sekolah terkait sudah menjadi wewenang provinsi.

“Kita tahu akan hal itu, tetapi bila kita lihat kan ini bakal mengharumkan nama baik sekolah, walaupun putri saya hanya diberikan perhatian uang saku sejumlah Rp.300.000,- saja oleh pihak SMA N 1 Liwa setelah dinyatakan lolos oleh pihak Provinsi, kami tentunya tetap bersyukur” paparnya.

Ditanya sejumlah uang yang diberikan Khoirul mengatakan, peruntukannya yakni untuk transport dan uang saku.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Citra Ayu Septina pun membenarkan hal terkait, bahkan ia menuturkan bahwa utusan dari daerah lain diperhatikan bantuan keuangan yang lumayan.

“Teman teman dari daerah lain banyak yang cerita kalo mereka diantar langsung oleh perwakilan Pemkab dan diberi uang saku, ada yang diberi Rp.700.000,- bahkan dari SMA nya ada yang diberi Rp.1000.000,- ,” ucapnya.

banner 400x130
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *